INFO7.ID. Tangerang | Mencuat pemberitaan dari salah satu media online yang menuding Kapala desa Pasanggrahan gagal meraih keuntungan besar terkait wacana ada kegiatan pasar komedi di lapangan Taman Kirana Surya Ds.Pasanggrahan Kec.Solear juga ada penolakan dari warga.
Tergolong aneh menuding saya seprti itu dimana jika belum tau pokok persoalan yang sebenarnya, tidak melakukan konfirmasi terlebih dahulu agar tidak menuding saya gagal meraih keuntungan besar terkait wacana akan dilaksanakan kegiatan pasar rakyat, ucap Agus Setiyantoro selalu kepala desa Pasanggrahan.
Ini kegiatan yang akan dilaksanakan oleh salah satu EO akan melaksanakan kegiatan pasar rakyat, dengan tema kegiatan pentas seni budaya, dengan menggunakan panggung 16 X 10 meter, kegiatan sosial lainnya (santunan anak yatim_red), UMKM, untuk seluruh pegiat UMKM yang ada, serta ada pendamping sarana wahana permainan anak-anak, dan pengunjung dipastikan bekisaran 5 sampai 7 ribu bahkan sampai 10 ribu, pengunjung setiap hari nya selama 1 bulan penuh, karena disetiap malam selalu ada kegiatan pagelaran pentas seni budaya, dan ada perlombaan senam massal, jelasnya pada Kamis (18/4/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pihak EO datang ke kantor, dan saya juga mengundang ketua DPD, Ketua Forum RT/RW, dan beberapa pihak-pihak yang menyaksikan saat pihak EO memberikan pemaparan yang akan melaksanakan kegiatan Pasar Rakyat di lapangan Taman Kirana, ungkap Agus.
Saya selalu kepala desa tidak semena-mena dalam memberikan kebijakan, tetap saya harus bijak dalam memberikan suatu keputusan, apalagi kegiatan ini menyangkut pemerintah desa yang melibatkan masyarakat, jadi saya gak semena-mena, ini belum apa-apa terkesan merebutkan pepesan kosong, tegas Agus.
Setelah melihat pemaparan pihak EO bagi saya ini baik sekali, dimana mereka memilih wilayah desa Pasanggrahan untuk kegiatan yang menurut saya sangat bagus, dengan adanya kegiatan yang positif desa Pasanggrahan terangkat dengan kegiatan tersebut juga mendongkrak otonomi wilayah kita, jika kita mengandalkan ADD dana tidak tercukupi untuk mendongkrak kegiatan yang positif, coba pikir secara logika, jika kegiatan ini semata-mata hanya komedi putar gak bakalan sanggup mengisi rundown acara dengan pasilitas panggung 16 X 10 meter, untuk kegiatan pentas seni dan hiburan artis-artis ibu kota, lomba marawis dan erobic massal, terangnya.
Saya merasa senang mereka datang bukan kita yang mengundang, dan sudah disampaikan yang dikedepankan Pesta Rakyat nya bukan komedinya, karena ini gebyar seni budayanya, hiburannya pergerakan UMKM yang pasti menguntungkan masyarakat desa Pasanggrahan.
Jadi jika tidak tau pokok permasalahannya jangan sembarangan menuding saya mencari keuntungan besar, saya anggap ini hajat masyarakat desa Pasanggrahan, dan setau saya ini juga akan melibatkan seluruh ormas yang ada, ini baru pembahasan dengan masyarakat melalui forum RT RW sudah di buat kisruh.
Kini kegiatan tersebut gagal karena dengan alasan ada penolakan dari hasil rapat forum RT RW.
Dan saya menyatakan terkait rapat forum RT RW pada Senin malam di balai warga RW 11, dan saya tidak mendapatkan undangan, papar Agus.
Jika merasa takut ada kerusakan terkait lapangan, pihak EO akan siap mengucurkan anggaran perbaikan, juga untuk penggunaan pasilitas lapangan seperti adanya SSB dan kegiatan lainya itu juga dianggarkan, jadi kurang jelas apa lagi.
Saya selaku kepala desa ingin desa kita maju, dan berkembang dan saya pun tidak menutup-nutupi, semua saya undang untuk membahas wacana ini, namun adanya penolakan ada informasi yang disampaikan tidak seluruhnya.
Sementara Agung selaku sekdes menambahkan, saya memang di telpon pada malam itu untuk menghadiri rapat untuk membahas itu, lah saya juga kaget ujug-ujug saya di undang melalui telpon, jika rapat melalui forum ya semestinya melalui undangan resmi atas nama forum, atau datang memberikan tahukan sebelumnya, bukan ujug-ujug telpon diharapkan hadir, dari forum RT RW ketua BPD dan lainya juga hadir dalam pemaparan pihak EO, ucap Agung.
Soal pemberitaan pastinya harus jelas, apa pokok permasalahannya akarnya dimana, ini langsung menuding terkesan ada unsur mencari keuntungan pribadi, tutup Agung.
(Zk_red)