INFO7.ID, Sumatera Utara | Menjelang perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, isu praktik money politik mulai mencuat di beberapa daerah, termasuk di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Aliansi masyarakat setempat mengecam keras tindakan yang dapat merusak integritas demokrasi ini.
Rizal Siregar, sebagai perwakilan dari Aliansi Masyarakat Sumatera Utara, mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena yang kian mengkhawatirkan ini dalam sebuah konferensi pers yang diadakan kemarin. “Kita sedang dihadapkan pada cobaan yang berat bagi demokrasi kita, di mana praktik money politik mulai bertebaran, khususnya di Kabupaten Humbang Hasundutan,” ujar Rizal.
Kecaman ini muncul menyusul laporan dan dugaan yang mengindikasikan adanya pasangan calon yang menggunakan uang untuk mempengaruhi pemilih. Fenomena ini tidak hanya mengancam keadilan pemilu tetapi juga integritas moral politik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rizal menambahkan, “Bawaslu dan KPUD harus bertindak cepat dan tegas melakukan pengawasan ketat terhadap praktik-praktik tidak terpuji ini. Kita tidak bisa membiarkan demokrasi kita rusak oleh mereka yang ingin berkuasa dengan cara yang tidak sehat.”
Aliansi Masyarakat Sumatera Utara mendesak semua pihak untuk mendidik pemilih agar lebih cerdas dan menyadari pentingnya menggunakan hak pilih mereka dengan bijak. “Kita harus mengajarkan bahwa money politik bukanlah cara yang benar untuk memenangkan pemilu. Mari kita dukung pencalonan yang bersih dan beretika untuk masa depan demokrasi yang lebih baik di Sumatera Utara,” tegas Rizal.
Dengan Pilkada yang semakin dekat, mata rakyat Sumatera Utara tertuju pada bagaimana pemimpin mereka terpilih. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan kritis terhadap janji dan tawaran yang datang dari calon-calon yang tidak memiliki rekam jejak yang bersih dan transparan.(red)