Keadilan yang Tertunda, Kesehatan Terancam: Potret Buram Kasus Antonius Anak Lukminto

Selasa, 5 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

INFO7.ID, CIANJUR | Penundaan sidang, barang bukti yang hilang secara misterius, serta kesehatan terdakwa yang kian memburuk mencerminkan sisi gelap penanganan kasus Antonius, anak dari Lukminto, yang kembali disidangkan pada 4 November 2024. Publik pun mulai mempertanyakan komitmen aparat penegak hukum untuk menegakkan keadilan.

Sidang yang dijadwalkan untuk pembacaan tuntutan justru mengalami penundaan akibat ketidaksiapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) — sebuah penundaan kedua yang mengabaikan batas waktu yang telah ditetapkan majelis hakim. “Minggu depan harus sudah jadi, jangan ada penundaan lagi,” tegas hakim dalam sidang sebelumnya. Namun, seruan itu tampaknya hanya tinggal ucapan.

Kuasa hukum Antonius, Adv. Donny Andretti, S.H., S.Kom., M.Kom., C.Md., mengajukan protes keras. “Klien kami berhak mendapatkan proses peradilan yang cepat dan adil,” ujarnya, menekankan bahwa transparansi adalah hak yang tak bisa dinegosiasikan.

Barang Bukti yang “Hilang” dan Kesehatan yang Diabaikan

Selain penundaan, masalah lainnya adalah ketidakjelasan barang-barang pribadi terdakwa, seperti laptop dan ponsel, yang disita saat penangkapan pada 17 April 2024. Barang-barang ini sangat dibutuhkan keluarga untuk keperluan administrasi, termasuk akses data pajak. Namun, saat berkas kasus dilimpahkan, pihak hakim dan jaksa mengaku tidak menerima barang-barang tersebut.

Lydia Oktavia, pihak keluarga terdakwa, bersama Advokat Donny Andretti dan tim dari FERADI WPI – Subur Jaya Law Firm, mendatangi Polres Cianjur untuk meminta klarifikasi. Hasilnya, kepolisian berjanji akan segera mengembalikan barang-barang tersebut.

Yang tak kalah mengkhawatirkan adalah kondisi kesehatan Antonius. Mengidap skizofrenia paranoid, ia tak menerima perawatan rutin yang sangat dibutuhkan, meskipun dokter spesialis kejiwaan telah menyarankan terapi teratur. Ironisnya, kesehatan Antonius kian menurun, sementara sang ibu juga menderita sakit-sakitan sejak penahanan anaknya. “Kami khawatir Antonius tidak akan sempat bertemu ibunya dalam keadaan bebas,” ujar Lydia.

Baca Juga :  Empat Anggota Geng Biang Rusuh Ditangkap Terkait Tewasnya Pemuda Dalam Tawuran di Klender

Seruan untuk Perubahan Sikap Penegak Hukum

Melihat berbagai kejanggalan, pihak keluarga terdakwa menyerukan perlunya perubahan mendasar dalam mentalitas penegak hukum, khususnya JPU. “Mindset JPU di negara ini harus diubah. Jangan selalu berpikir untuk menang dan menghukum. Penegak hukum harus mengedepankan keadilan dan kebenaran,” tegas Lydia.

Harapan Publik untuk Sistem Peradilan yang Lebih Adil

Kasus Antonius ini telah mencerminkan wajah peradilan Indonesia. Penundaan berlarut, barang bukti yang tak jelas, dan kesehatan terdakwa yang terabaikan, semua ini menimbulkan pertanyaan serius tentang komitmen aparat dalam menegakkan keadilan. Masyarakat kini menanti aksi nyata untuk memastikan peradilan yang adil, cepat, dan manusiawi. Keadilan harus ditegakkan, sebelum semuanya terlambat. ( JUNAEDI )

Berita Terkait

Laskar Pasundan Kritik Balemu Massage: Seragam Pelajar Bukan Alat Promosi!
Polresta Tangerang Bongkar Peredaran Obat Keras, Puluhan Ribu Butir Diamankan
Skandal DPRD Banten: Oknum Politisi Golkar Ditangkap, Tipu Cek Kosong Rp350 Juta
Polsek Jatiuwung Gerebek Home Industry Miras Ciu, Pengusaha Ilegal Terancam Hukuman Berat
Polda Banten Tangkap 2 Penipu Proyek Pengadaan Barang di Dinas Pendidikan Kabupaten Serang
Ironis, Penjual Obat Daftar G Merambah ke Warung Klontongan
Sidang Kode Etik Oknum Polisi Pagedangan Rampung, Publik Menanti Vonis
Kriminalisasi Wartawan: Brigadir Philip Hendrikus Pasaribu Jalani Sidang Etik
Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 23:35 WIB

Laskar Pasundan Kritik Balemu Massage: Seragam Pelajar Bukan Alat Promosi!

Rabu, 16 April 2025 - 17:51 WIB

Polresta Tangerang Bongkar Peredaran Obat Keras, Puluhan Ribu Butir Diamankan

Selasa, 15 April 2025 - 12:35 WIB

Skandal DPRD Banten: Oknum Politisi Golkar Ditangkap, Tipu Cek Kosong Rp350 Juta

Selasa, 15 April 2025 - 12:23 WIB

Polsek Jatiuwung Gerebek Home Industry Miras Ciu, Pengusaha Ilegal Terancam Hukuman Berat

Senin, 14 April 2025 - 16:42 WIB

Polda Banten Tangkap 2 Penipu Proyek Pengadaan Barang di Dinas Pendidikan Kabupaten Serang

Berita Terbaru

Pemerintahan

Proyek Paping Blok Kantor Desa Sumur Bandung Diduga Asal Jadi

Jumat, 25 Apr 2025 - 01:06 WIB

Politik

Tia Rahmania Menang Gugatan Pileg: Terima Kasih PN Jakpus

Minggu, 20 Apr 2025 - 12:38 WIB