Kabupaten Tangerang, Info7.id | Proyek peningkatan Jalan Hotmix di Desa Cukanggalih Curug Tangerang diduga dikerjakan tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). Sabtu (18/11/2023).
Dari hasil pantauan awak media di lapangan, proyek tersebut menggunakan bahan material tidak sesuai yang sudah ditentukan di dalam RAB, yang mana agregat yang digelar bukanlah pasir, kerikil dan batu pecahan, melainkan menggunakan aspal bekas (scrap).
Diperparah dengan aspal yang digelar pun terbilang tipis diduga sengaja dilakukan pihak kontraktor atau pelaksana untuk meraup keuntungan pribadi dan tanpa memikirkan kualitas. Hal itu tentu terkesan menghambur-hamburkan anggaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terlihat juga para pekerja di lokasi tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti melalaikan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3).
Saat dikonfirmasi, salah satu pekerja mengatakan bahwa dirinya tidak tahu secara rinci terkait proyek tersebut, namun demikian kata pekerja, proyek yang ia kerjakan tersebut pelaksananya bernama Wandi.
“Pelaksananya Wandi, saya hanya kerja di sini,” kata pekerja yang enggan disebutkan namanya.
Jika dilihat dari papan informasi proyek, peningkatan jalan aspal (Hotmix) tersebut dikerjakan oleh PT Lontar Bangkit Jasa, sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tangerang melalui Kecamatan Curug.
Namun sangat disayangkan, Cucu, selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Kecamatan Curug saat dikonfirmasi terkait proyek tersebut bungkam enggan berkomentar seakan-akan ada dugaan persekongkolan dengan pihak pelaksana di lapangan.
Dugaan itu diperkuat dengan tidak adanya pengawasan dari PPTK Kecamatan Curug saat pengerjaan proyek Hotmix berlangsung, terkesan melakukan pembiaran.
Tak hanya itu, Camat Curug saat dikonfirmasi terkait proyek yang dikerjakan tidak sesuai RAB tersebut pun diduga membisu, kuat dugaan proyek dijual belikan oleh pihak kecamatan Curug kepada kontraktor atau pemborong untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Menyoroti hal itu, Mansyur aktivis Curug pun turut angkat bicara, menurutnya perilaku bungkamnya para pejabat Kecamatan Curug terkait proyek tersebut seolah-olah tidak mencerminkan seorang pejabat publik.
“Seharusnya mereka cepat respon atas temuan tekan-rekan di lapangan, Jagan malah membisu seperti orang gagu,” ujarnya.
Sampai berita ini diterbitkan seluruh pejabat Kecamatan Curug tidak dapat dihubungi.
Penulis : Mul