Proyek Drainase Jalan Kutabaru Diduga Asal Jadi, Abaikan K3 dan Teknis

Kamis, 1 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

INFO7.ID, TANGERANG | Proyek pembangunan drainase di Jalan Kutabaru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, menjadi sorotan setelah ditemukan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaannya. Proyek yang didanai dari APBD Kabupaten Tangerang tahun 2025 ini diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan melanggar standar keselamatan kerja.

Pantauan media pada Kamis, 1 Mei 2025, menunjukkan bahwa proyek ini dikerjakan oleh CV Putra Mandiri Sejati dengan nilai anggaran mencapai ratusan juta rupiah. Pelaksanaannya terkesan terburu-buru dan tidak mematuhi prosedur yang berlaku.

Salah satu temuan utama adalah pemasangan saluran drainase di lokasi yang masih tergenang air, tanpa pengeringan sebelumnya. Kondisi ini berisiko melemahkan daya tahan konstruksi dan mengurangi efektivitas drainase dalam mengalirkan air.

Selain itu, saluran drainase tampak tidak rata, yang dapat menghambat aliran air dan menyebabkan sumbatan. Lantai dasar saluran juga tidak diberi lapisan amparan pasir, padahal komponen ini penting untuk menjaga kestabilan konstruksi. Tanpa ampar pasir, keretakan pada saluran bisa lebih cepat terjadi.

Yang lebih memprihatinkan, para pekerja proyek tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, rompi keselamatan, dan sepatu proyek, meskipun hal ini diwajibkan berdasarkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, setiap proyek yang menggunakan dana publik wajib memenuhi standar teknis dan keselamatan. Jika terbukti melanggar, penyedia jasa dapat dikenakan sanksi administratif hingga pidana.

Baca Juga :  Pembangunan Jalan Aspal Hotmix di Desa Cibadak Diduga Dikerjakan Asal Jadi

Saat dikonfirmasi, salah satu pihak yang diduga pelaksana proyek enggan memberikan keterangan. “Nggak tahu, Pak, punya siapa,” jawabnya singkat.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang belum memberikan tanggapan. Redaksi masih berupaya untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.

Sejumlah warga dan pemerhati kebijakan publik mendesak dinas terkait untuk segera mengevaluasi proyek ini. Kualitas konstruksi yang buruk dapat merugikan keuangan negara dan membahayakan keselamatan warga, serta menurunkan efektivitas fungsi drainase di wilayah Kutabaru.

Penulis : Mul

Berita Terkait

Bagai Diguncang Bumi, Proyek Betonisasi di Panongan Alami Retak
Paving Blok Babakankeusik Disorot, LPI Banten Nilai Pekerjaan Asal Jadi
K.H. Encep Hadiana Lepas Santri Putri Assalam Berlaga di Piala Raja Hamengku Buwono X 2025
LPI Desak Perbaikan Trotoar Rusak di RSUD Banten
‎Warga Sungapan Korban Bencana Masih Tinggal Menumpang, Harapkan Janji Hunian Baru Segera Direalisasikan
‎Bhabinkamtibmas Nagrak Tinjau Rumah Tidak Layak Huni Milik Warga Balekambang‎
Puskesmas Cikembar Gencarkan Pemeriksaan PSS, Cegah Anemia dan Kecacingan pada Ibu Hamil dan Balita
Deputi Apresiasi Indeks Kerukunan Sukabumi, Jadi Magnet Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Berita ini 102 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 21:02 WIB

Bagai Diguncang Bumi, Proyek Betonisasi di Panongan Alami Retak

Senin, 20 Oktober 2025 - 20:38 WIB

Paving Blok Babakankeusik Disorot, LPI Banten Nilai Pekerjaan Asal Jadi

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 10:50 WIB

K.H. Encep Hadiana Lepas Santri Putri Assalam Berlaga di Piala Raja Hamengku Buwono X 2025

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:12 WIB

LPI Desak Perbaikan Trotoar Rusak di RSUD Banten

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:33 WIB

‎Warga Sungapan Korban Bencana Masih Tinggal Menumpang, Harapkan Janji Hunian Baru Segera Direalisasikan

Berita Terbaru

Pembangunan

Bagai Diguncang Bumi, Proyek Betonisasi di Panongan Alami Retak

Rabu, 5 Nov 2025 - 21:02 WIB