INFO7.ID, TANGERANG | Proyek pembangunan drainase di Jalan Kutabaru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, menjadi sorotan setelah ditemukan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaannya. Proyek yang didanai dari APBD Kabupaten Tangerang tahun 2025 ini diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan melanggar standar keselamatan kerja.
Pantauan media pada Kamis, 1 Mei 2025, menunjukkan bahwa proyek ini dikerjakan oleh CV Putra Mandiri Sejati dengan nilai anggaran mencapai ratusan juta rupiah. Pelaksanaannya terkesan terburu-buru dan tidak mematuhi prosedur yang berlaku.
Salah satu temuan utama adalah pemasangan saluran drainase di lokasi yang masih tergenang air, tanpa pengeringan sebelumnya. Kondisi ini berisiko melemahkan daya tahan konstruksi dan mengurangi efektivitas drainase dalam mengalirkan air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, saluran drainase tampak tidak rata, yang dapat menghambat aliran air dan menyebabkan sumbatan. Lantai dasar saluran juga tidak diberi lapisan amparan pasir, padahal komponen ini penting untuk menjaga kestabilan konstruksi. Tanpa ampar pasir, keretakan pada saluran bisa lebih cepat terjadi.
Yang lebih memprihatinkan, para pekerja proyek tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, rompi keselamatan, dan sepatu proyek, meskipun hal ini diwajibkan berdasarkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, setiap proyek yang menggunakan dana publik wajib memenuhi standar teknis dan keselamatan. Jika terbukti melanggar, penyedia jasa dapat dikenakan sanksi administratif hingga pidana.
Saat dikonfirmasi, salah satu pihak yang diduga pelaksana proyek enggan memberikan keterangan. “Nggak tahu, Pak, punya siapa,” jawabnya singkat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang belum memberikan tanggapan. Redaksi masih berupaya untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.
Sejumlah warga dan pemerhati kebijakan publik mendesak dinas terkait untuk segera mengevaluasi proyek ini. Kualitas konstruksi yang buruk dapat merugikan keuangan negara dan membahayakan keselamatan warga, serta menurunkan efektivitas fungsi drainase di wilayah Kutabaru.
Penulis : Mul






