Bali, Info7.id | Kementerian Kesehatan terus memperluas agenda transformasi layanan kesehatan primer untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan primer yang bermutu dan berkualitas kepada masyarakat di seluruh pelosok negeri.
Terbaru, dengan mencanangkan Posyandu Pembantu Tonja menjadi Posyandu Prima yang merupakan program kolaborasi dengan PT Astra Internasional Tbk (Persero) pada Sabtu (19/11) di Banjar Tegeh Sari, Tonja, Denpasar Utara, Bali.
Pencanangan ditandai dengan penandatanganan MoU atau Nota Kesepahaman yang turut disaksikan oleh Wakil Gubernur Bali, Wakil Walikota Denpasar dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada acara Festival Kesehatan Astra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini adalah bagian dari transformasi layanan primer supaya lebih memperkuat dan mendekatkan pelayanan kesehatan di masyarakat,” Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Maria Endang Sumiwi saat ditemui disela pencanangan.
Dirjen Maria menjelaskan melalui transformasi layanan primer, posyandu prima didorong memiliki layanan kesehatan yang terstandardisasi dengan menerapkan sistem digitalisasi yang kian mempercepat layanan.
Dari segi layanan juga akan ditambah, sehingga semakin lengkap yang fokus pada upaya promotif preventif. Sasaran layanan juga akan diperluas pada semua siklus hidup mulai dari bayi sampai lansia termasuk ibu hamil .
Keberadaanya akan didukung dengan penyediaan berbagai sumberdaya guna mendukung pelayanan kesehatan masyarakat termasuk penyediaan alat pemeriksaan yang memadai dan didukung dengan ketersediaan tenaga kesehatan.
“Dengan berubah menjadi posyandu prima maka kegiatan promotif preventif akan lebih kuat dengan tim yang lebih besar, yaitu awalnya ada 1 bidan dan1 perawat, melalui posyandu prima ditambah kan 2 kader untuk bisa memperkuat layanan kesehatan primer bagi masyarakat di Desa Tonja,” ujar Dirjen Endang.
Dirjen Endang mengharapkan dengan pencanangan Posyandu Prima Tonja bisa di manfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan sebaik-baiknya.
Pemanfaatannya, lanjut Dirjen Endang bukan sekadar pemeriksaan kesehatan. Namun juga skrining kesehatan guna mendeteksi permasalahan kesehatan masyarakat sedini mungkin sehingga derajat kesehatan masyarakat akan meningkat.
Pihaknya juga berharap kolaborasi apik antara Kementerian Kesehatan dengan PT Astra Internasional Tbk dalam upaya penyediaan layanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas melalui revitalisasi posyandu dapat terus berlanjut dan diperkuat.
Saat ini sedikitnya terdapat 68.000 ribu unit Pustu dan Poskesdes yang akan direaktivasi menjadi posyandu prima dan 300 ribu Posyandu yang akan direvitalisasi. Revitalisasi Ini merupakan bagian dari transformasi kesehatan layanan primer dalam kerangka memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang masih kurang. Melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder harapannya program ini bisa rampung pada 2024.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Astra yang selama ini telah memberikan kontribusi sosial berkelanjutan, kami berharap ini menjadi awal kolaborasi yang baik antara Kementerian Kesehatan RI, Pemerintah Provinsi Bali, dan Pemerintah Kota Denpasar bersama Astra dalam penyelenggaraan transformasi pelayanan kesehatan primer, serta ke depannya dapat dilaksanakan di provinsi, kabupaten dan kota lain yang menjadi lokasi binaan Astra,” harap Dirjen Endang.
Pada kesempatan yang sama, Chief of Corporate Human Capital Development Astra Aloysius Budi Santoso menyebutkan bahwa PT Astra Internasional memiliki semangat yang sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan Indonesia Sehat.
Kontribusi astra dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia diwujudkan dalam berbagai program diantaranya Posyandu Terintegrasi untuk ibu, anak, remaja, dan lansia, program Intervensi Gizi, serta program Kesehatan Lingkungan Terintegrasi. Tak hanya itu, Astra juga akan membantu penyediaan alat posyandu di seluruh Indonesia.
Untuk itu, Budi berharap semangat kolaborasi untuk membangun negeri tersebut dapat terus dilanjutkan demi mewujudkan Indonesia sehat.
“Astra berharap semangat untuk terus berkolaborasi dalam mendukung pemerintah dapat terus berkembang, demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang lebih sehat, tangguh, kreatif dan inovatif,” pungkasnya.
(Red)
Sumber: Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI