Optimisme Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5% Dinilai Rasional

Rabu, 12 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah pemukiman dihimpit gedung-gedung bertingkat di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2022). Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2022 berada di kisaran 5 persen karena sejumlah sektor mencatatkan kinerja positif atau pulih dari dampak pandemi Covid-19. Pemulihan daya beli menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi awal tahun. Penjualan semen dan kendaraan niaga, impor barang modal, konsumsi listrik, serta penjualan barang ritel yang meningkat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi kuartal pertama. BeritaSatuPhoto/Joanito De Saojoao.

Sejumlah pemukiman dihimpit gedung-gedung bertingkat di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2022). Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2022 berada di kisaran 5 persen karena sejumlah sektor mencatatkan kinerja positif atau pulih dari dampak pandemi Covid-19. Pemulihan daya beli menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi awal tahun. Penjualan semen dan kendaraan niaga, impor barang modal, konsumsi listrik, serta penjualan barang ritel yang meningkat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi kuartal pertama. BeritaSatuPhoto/Joanito De Saojoao.

Jakarta, Info7.id | Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter A Redjalam mengungkapkan optimisme pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu di atas 5%, cukup beralasan. Namun optimisme itu juga harus dilandaskan pada indikator dan ukuran yang reliabel.

“Jadi, apa yang disampaikan pak Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bukan sebuah bualan. Pemerintah memang harus selalu optimistis, tetapi terukur,” tegas Piter di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Menurutnya, kondisi Indonesia masih cukup baik dan diyakini mampu bertahan menghadapi resesi global. Pasalnya, Indonesia berbeda dengan negara-negara yang terlalu bertumpu kepada ekspor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih bertumpu kepada konsumsi domestik yang diperkirakan akan membaik seiring meredanya pandemi. Selain itu di sisi ekspor, juga masih akan terbantu dengan tingginya harga komoditas,” ujarnya.

Baca Juga :  Dr (c) Syamsul Jahidin Laporkan Salah Satu Oknum Dokter di RSUD Sekadau, Kalimantan Barat

Piter menambahkan resesi global tentu akan menahan atau bahkan menurunkan harga komoditas, tetapi tidak membuat harga komoditas jatuh. Harga komoditas akan tetap cukup tinggi dan menguntungkan Indonesia yang mengandalkan komoditas. Dengan begitu, ketika terdampak resesi global pun, Indonesia diperkirakan masih bisa bertahan meski pertumbuhan ekonomi akan melambat.

“Kalaupun Indonesia terdampak resesi global, diperkirakan hanya membuat ekonomi kita melambat tidak bisa mencapai target di atas 5%. Itu skenario buruknya. Skenario terbaiknya kita masih bisa tumbuh di atas 5%,” katanya.

Baca Juga :  BI Rilis Pedoman Uang Digital Rupiah

Sebelumnya, Airlangga Hartarto optimistis ekonomi pada kuartal III dan IV mampu tumbuh tembus 5,2% (year on year/YoY). Optimisme ini didukung indikator dini yang terus menguat. Proyeksi itu lebih rendah dibandingkan capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal II yang mencapai 5,44% YoY.

“Pertumbuhan ekonomi dalam tiga kuartal di atas 5% dan kuartal III dan IV akan sekitar 5,2% yang masih bisa dicapai. Konsumsi rumah tangga masih menguat, serta pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan laju industri pengolahan yang menguat,” ujar Airlangga yang juga ketua umum Partai Golkar.

Sumber: BeritaSatu.com

Berita Terkait

Belanja Masalah Melalui Warung Bhabinkamtibmas.
Pemerintah Dorong Implementasi MOISS untuk Efisiensi Penggunaan Anggaran
Bersurat Ke Pengusaha Se-Banten, Apindo Lakukan Pendataan Industri Terdampak Kebijakan PGN
Kunjungan Balai Penyuluhan Pertanian di KWT Sri Wahyuni Desa Kohod Menjadi Motivasi Menuju Prestasi
Tuding Gagal Meraih Keuntungan Besar, Kades Pasanggrahan Agus Setiyantoro : Itu Tidak Benar
Kenaikan Harga Beras Dikeluhkan Pengusaha Makanan & Minuman
Harga Beras Hari Naik Hingga 16 Ribu Per Kilogram
Rupiah Layu ke Rp15.618 di Awal Pekan
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 10 Juni 2024 - 15:46 WIB

Belanja Masalah Melalui Warung Bhabinkamtibmas.

Selasa, 21 Mei 2024 - 10:09 WIB

Pemerintah Dorong Implementasi MOISS untuk Efisiensi Penggunaan Anggaran

Sabtu, 27 April 2024 - 12:10 WIB

Bersurat Ke Pengusaha Se-Banten, Apindo Lakukan Pendataan Industri Terdampak Kebijakan PGN

Kamis, 18 April 2024 - 20:56 WIB

Kunjungan Balai Penyuluhan Pertanian di KWT Sri Wahyuni Desa Kohod Menjadi Motivasi Menuju Prestasi

Kamis, 18 April 2024 - 14:38 WIB

Tuding Gagal Meraih Keuntungan Besar, Kades Pasanggrahan Agus Setiyantoro : Itu Tidak Benar

Berita Terbaru

Hukum dan Kriminal

Polisi Amankan Pelaku Pembubaran Paksa Diskusi Diaspora di Kemang

Minggu, 29 Sep 2024 - 14:10 WIB