Negara Chaos, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Mundur !

Minggu, 10 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sri Lanka, Info7.id | Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa akhirnya setuju untuk mengundurkan diri di tengah kekacauan negara akibat krisis ekonomi terburuk sejak merdeka pada 1948.

Jelang pengumuman tersebut, unjuk rasa terus meluas di negara itu. Bahkan, rumah dan kantornya telah diserbu dan rumah perdana menterinya dibakar.

Melansir The Guardian, Minggu (10/7/2022), dalam pengumuman larut malam yang disampaikan melalui juru bicara parlemen, Mahinda Yapa, presiden yang terkepung itu mengatakan dia akan mundur dari kekuasaan pada 13 Juli untuk “memastikan transisi kekuasaan yang damai”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga telah mengatakan pada pertemuan para pemimpin partai bahwa dia akan mengundurkan diri segera setelah pemerintahan semua partai yang baru dibentuk.

Dalam gelombang protes pada Sabtu (9/7/2022) pengunjuk rasa menerobos penghalang polisi dan menyerbu ke kediaman resmi presiden. Gambar dan laporan saksi menunjukkan orang-orang membanjiri tangga besar gedung era kolonial, dengan nyanyian menyerukan presiden untuk lengser.

Adapun, presiden tidak di rumah, setelah melarikan diri malam sebelumnya di bawah perlindungan militer. Dia tetap bersembunyi saat peristiwa Sabtu itu berlangsung.

Sebagian besar kemarahan dan kesalahan atas krisis ekonomi Sri Lanka telah diarahkan pada presiden dan keluarga Rajapaksa. Keluarga itu merupakan dinasti politik paling kuat di Sri Lanka dan memegang posisi presiden, perdana menteri, menteri keuangan, dan beberapa jabatan kabinet senior lainnya.

Baca Juga :  Mahathir Minta Kepri Dikembalikan ke Malaysia, Ini Tanggapan KSP

Rajapaksa, yang mendorong agenda ultranasionalis yang keras, dituduh melakukan korupsi, salah mengelola ekonomi, dan mendorong negara itu menuju kebangkrutan. Sejak Maret, telah terjadi protes luas yang menyerukan agar Rajapaksa, khususnya presiden, disingkirkan dari kekuasaan dan dimintai pertanggungjawaban atas keadaan ekonomi yang mengerikan yang sekarang dihadapi oleh 22 juta orang di negara itu.

Rajapaksa yang seorang mantan anggota militer yang juga dituduh melakukan kejahatan perang ketika dia menjadi menteri pertahanan, telah menolak untuk mundur selama berbulan-bulan. Pengunduran dirinya pada pekan ini akan menandai berakhirnya penahanan dua dekade yang dimiliki keluarga Rajapaksa atas politik Sri Lanka.

Ruki Fernando, seorang aktivis, mengatakan dia telah melakukan perjalanan hampir 100 mil dari kota Kandy untuk menghadiri protes di Kolombo. Dalam perjalanan ia melihat orang-orang berjalan di sepanjang jalan raya, berpegangan pada bagian belakang truk kargo, menabrak truk dan sepeda, untuk mencapai titik unjuk rasa meskipun kekurangan transportasi karena krisis bahan bakar.

Baca Juga :  Rombongan Remaja Diduga Hendak Tawuran Diamankan Polsek Neglasari

“Saya belum pernah mengalami pemberontakan rakyat yang begitu luas,” kata Fernando. “Ada rasa pencapaian ketika orang masuk ke rumah presiden dan sekretariatnya. Ini semua tempat yang dipelihara dalam kemewahan oleh uang rakyat pada saat pemerintah mengeklaim bahwa tidak ada cukup uang untuk membeli obat, makanan, dan bahan bakar,” tuturnya.

Dalam kekacauan tersebut, setidaknya 40 orang, termasuk beberapa petugas, terluka dan dirawat di rumah sakit.

Perlu diketahui, Sri Lanka terus berjuang melalui krisis yang menghancurkan di mana ekonomi telah benar-benar runtuh dan pemerintah tidak mampu untuk mengimpor makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.

Semua penjualan bensin telah ditangguhkan, sekolah-sekolah ditutup, dan prosedur medis serta operasi ditunda atau dibatalkan karena kekurangan obat-obatan dan peralatan, dengan PBB baru-baru ini memperingatkan bahwa negara itu menghadapi krisis kemanusiaan.

Inflasi memecahkan rekor 54,6% dan harga pangan telah naik lima kali lipat, yang berarti dua pertiga dari negara itu berjuang untuk makan. Sri Lanka gagal membayar utang luar negerinya pada Mei, yang totalnya lebih dari US$ 51 miliar, dan sedang dalam negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk dana talangan senilai US$ 3 miliar.

Sumber : CNBC Indonesia

(RED)

Berita Terkait

PMKRI Mencatat Lebih Dari 3300 Tindak Kekerasan Terhadap PRT, Negara Bungkam
Empat Tersangka Serangan Teroris di Konser Moscow
Jutaan Warga Inggris Terjebak dalam Kesulitan Ekonomi, Tercekik Utang
Kemelut Sosial di Haiti: Sistem Kesehatan di Ambang Kolaps Akibat Kekerasan Geng
Tok! KTT G-20 Resmi Dibuka Jokowi
Dow Jones Hilang 350 Poin, Investor Tunggu Data Pekerjaan
RI di Sidang Majelis Umum PBB: G20 Tidak Boleh Gagal!
‘Kiamat’ Smartphone Nyata! Bill Gates Ungkap Teknologi Baru
Berita ini 16 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 29 Juni 2024 - 22:17 WIB

PMKRI Mencatat Lebih Dari 3300 Tindak Kekerasan Terhadap PRT, Negara Bungkam

Rabu, 27 Maret 2024 - 22:03 WIB

Empat Tersangka Serangan Teroris di Konser Moscow

Minggu, 24 Maret 2024 - 18:33 WIB

Jutaan Warga Inggris Terjebak dalam Kesulitan Ekonomi, Tercekik Utang

Rabu, 20 Maret 2024 - 08:50 WIB

Kemelut Sosial di Haiti: Sistem Kesehatan di Ambang Kolaps Akibat Kekerasan Geng

Selasa, 15 November 2022 - 03:40 WIB

Tok! KTT G-20 Resmi Dibuka Jokowi

Berita Terbaru

Pemerintahan

Proyek Paping Blok Kantor Desa Sumur Bandung Diduga Asal Jadi

Jumat, 25 Apr 2025 - 01:06 WIB

Politik

Tia Rahmania Menang Gugatan Pileg: Terima Kasih PN Jakpus

Minggu, 20 Apr 2025 - 12:38 WIB