RI di Sidang Majelis Umum PBB: G20 Tidak Boleh Gagal!

Senin, 26 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

New York, Info7.id | Paradigma baru ditawarkan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam Sesi Debat Umum PBB di Kota New York, Amerika Serikat (AS). Menlu menyebut salah satu alasan pentingnya penerapan paradigma baru ialah mengembalikan tanggung jawab negara-negara dalam pemulihan global.

Pidato ini disampaikan Menlu Retno dalam Sidang Majelis Umum PBB di Markas PBB, AS, Senin (26/9/2022) pagi waktu setempat. Menlu Retno menyebut solidaritas global kini memudar.

“Kami khawatir solidaritas global memudar,” ujar Menlu yang juga menyinggung fenomena ketidakadilan dan keegoisan saat ini.

Retno mengungkit diskriminasi perdagangan yang disebutnya kini merajalela. Monopoli rantai pasokan global, kata Menlu, terus berlanjut.

Retno turut menyinggung pandemi yang memberikan pelajaran berharga, yakni tidak ada pihak yang benar-benar sampai semuanya sudah aman. Pelajaran ini, kata dia, menciptakan prioritas Presidensi G20 Indonesia dan dunia menaruh harapannya di KTT G20 pertengahan November mendatang.

“Pandemi memberi kita pelajaran berharga bahwa tidak ada yang aman sampai semua orang aman,” kata Menlu.”Pelajaran ini membentuk prioritas Presidensi G20 Indonesia. Seluruh dunia menggantungkan harapannya pada G20, menjadi katalisator pemulihan global, terutama bagi negara-negara berkembang,” ujar Retno.

Baca Juga :  Kasus Tabrakan di Nagreg, Ini Alasan Kolonel Priyanto Buang Korban di Sungai

Retno menegaskan KTT G20 tidak boleh gagal. Retno mengajak forum PBB segera bertindak mengatasi krisis pangan dan energi serta mencegah terjadinya krisis pupuk agar miliaran orang, terutama di negara berkembang, tidak lagi dihantui risiko.

“G20 tidak boleh gagal,” tegas Retno.

Retno mengatakan paradigma baru yang ditawarkan Indonesia akan menanamkan tanggung jawab kolektif, termasuk dalam menghadapi krisis perubahan iklim.

“Tanpa paradigma baru ini, tidak akan ada pemulihan yang kuat untuk semua dan banyak dari kita akan tertinggal,” ujar Retno.

Sumber : Detiknews

Berita Terkait

PMKRI Mencatat Lebih Dari 3300 Tindak Kekerasan Terhadap PRT, Negara Bungkam
Empat Tersangka Serangan Teroris di Konser Moscow
Jutaan Warga Inggris Terjebak dalam Kesulitan Ekonomi, Tercekik Utang
Kemelut Sosial di Haiti: Sistem Kesehatan di Ambang Kolaps Akibat Kekerasan Geng
Tok! KTT G-20 Resmi Dibuka Jokowi
Dow Jones Hilang 350 Poin, Investor Tunggu Data Pekerjaan
‘Kiamat’ Smartphone Nyata! Bill Gates Ungkap Teknologi Baru
Rencana Besar Hubungkan RI-Malaysia Via Jembatan/Terowongan 120 Km
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 29 Juni 2024 - 22:17 WIB

PMKRI Mencatat Lebih Dari 3300 Tindak Kekerasan Terhadap PRT, Negara Bungkam

Rabu, 27 Maret 2024 - 22:03 WIB

Empat Tersangka Serangan Teroris di Konser Moscow

Minggu, 24 Maret 2024 - 18:33 WIB

Jutaan Warga Inggris Terjebak dalam Kesulitan Ekonomi, Tercekik Utang

Rabu, 20 Maret 2024 - 08:50 WIB

Kemelut Sosial di Haiti: Sistem Kesehatan di Ambang Kolaps Akibat Kekerasan Geng

Selasa, 15 November 2022 - 03:40 WIB

Tok! KTT G-20 Resmi Dibuka Jokowi

Berita Terbaru

Hukum dan Kriminal

Naas, Seorang Pria di Jayanti Ditembak Orang Tak Dikenal

Jumat, 6 Sep 2024 - 10:31 WIB

Hukum dan Kriminal

Diduga Palsukan Surat Tanah, LTS Kades Wanakerta di Amankan Polda Banten

Selasa, 3 Sep 2024 - 21:50 WIB