Resesi Makin Nyata, IMF Turunkan Proyeksi Ekonomi Global

Rabu, 12 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FILE PHOTO: The International Monetary Fund (IMF) logo is seen outside the headquarters building in Washington, U.S. September 4, 2018. REUTERS/Yuri Gripas/File Photo

FILE PHOTO: The International Monetary Fund (IMF) logo is seen outside the headquarters building in Washington, U.S. September 4, 2018. REUTERS/Yuri Gripas/File Photo

Washington, Info7.id | Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global atau produk domestik bruto (PDB) akan melambat menjadi 2,7% pada tahun 2023, atau 0,2 poin persentase lebih rendah dari perkiraan Juli. IMF menilai 2023 akan terasa seperti resesi bagi jutaan orang di seluruh dunia.

“Selain krisis keuangan global dan puncak pandemi Covid-19, ini adalah kondisi pertumbuhan terlemah sejak 2001,” kata IMF dalam World Economic Outlook yang diterbitkan Selasa (11/10/2022).

Namun perkiraan PDB untuk tahun 2022 tetap stabil pada 3,2%, turun dari 6% pada 2021.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Yang terburuk belum datang, dan bagi banyak orang 2023 akan terasa seperti resesi,” kata laporan itu, menggemakan peringatan dari PBB, Bank Dunia, dan CEO global.

Baca Juga :  Bupati Tangerang Alokasikan Rp 73 Miliar untuk Kendalikan Inflasi Setelah Harga BBM Naik

Lebih dari sepertiga ekonomi global akan mengalami pertumbuhan negatif dua kuartal berturut-turut atau resesi. Sementara tiga ekonomi terbesar – Amerika Serikat, Uni Eropa dan Tiongkok- akan terus melambat.

“Tahun depan akan terasa menyakitkan, banyak perlambatan ekonomi,” kata Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas. katanya.

Dalam laporannya, IMF memaparkan tiga peristiwa besar yang saat ini menghambat pertumbuhan ekonomi global yakni invasi Rusia ke Ukraina, krisis biaya hidup, dan perlambatan ekonomi Tiongkok. Ketiganya menciptakan periode “bergejolak” secara ekonomi, geopolitik, dan ekologis. “Perang di Ukraina mengganggu stabilitas ekonomi global,” menurut laporan itu.

Harga gas alam telah meningkat lebih empat kali lipat sejak 2021, karena Rusia mengurangi 20% dari level 2021. Harga pangan juga terdongkrak akibat konflik.

Baca Juga :  RI di Sidang Majelis Umum PBB: G20 Tidak Boleh Gagal!

IMF mengantisipasi bahwa inflasi global akan mencapai puncaknya pada akhir 2022 naik menjadi 8,8% dari 4,7% pada 2021. Inflasi global kemungkinan akan turun menjadi 6,5% pada 2023 dan menjadi 4,1% pada 2024, menurut perkiraan IMF.

IMF juga menilai akan terjadi pengetatan kebijakan moneter di seluruh dunia untuk memerangi inflasi. Imbasnya dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya.

Untuk pasar negara berkembang, guncangan tahun 2022 akan membuka kembali luka ekonomi yang hanya sembuh sebagian setelah pandemi.

Pembuat kebijakan di seluruh dunia menghadapi stabilitas keuangan yang menantang. “Guncangan lebih lanjut dapat memicu pasar tidak likuid dan aksi jual tidak teratur,” tambah laporan itu.

Sumber: CNBC

Berita Terkait

Belanja Masalah Melalui Warung Bhabinkamtibmas.
Pemerintah Dorong Implementasi MOISS untuk Efisiensi Penggunaan Anggaran
Bersurat Ke Pengusaha Se-Banten, Apindo Lakukan Pendataan Industri Terdampak Kebijakan PGN
Kunjungan Balai Penyuluhan Pertanian di KWT Sri Wahyuni Desa Kohod Menjadi Motivasi Menuju Prestasi
Tuding Gagal Meraih Keuntungan Besar, Kades Pasanggrahan Agus Setiyantoro : Itu Tidak Benar
Kenaikan Harga Beras Dikeluhkan Pengusaha Makanan & Minuman
Harga Beras Hari Naik Hingga 16 Ribu Per Kilogram
Rupiah Layu ke Rp15.618 di Awal Pekan
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 10 Juni 2024 - 15:46 WIB

Belanja Masalah Melalui Warung Bhabinkamtibmas.

Selasa, 21 Mei 2024 - 10:09 WIB

Pemerintah Dorong Implementasi MOISS untuk Efisiensi Penggunaan Anggaran

Sabtu, 27 April 2024 - 12:10 WIB

Bersurat Ke Pengusaha Se-Banten, Apindo Lakukan Pendataan Industri Terdampak Kebijakan PGN

Kamis, 18 April 2024 - 20:56 WIB

Kunjungan Balai Penyuluhan Pertanian di KWT Sri Wahyuni Desa Kohod Menjadi Motivasi Menuju Prestasi

Kamis, 18 April 2024 - 14:38 WIB

Tuding Gagal Meraih Keuntungan Besar, Kades Pasanggrahan Agus Setiyantoro : Itu Tidak Benar

Berita Terbaru

Artikel

Menanamkan Nilai Toleransi sejak Dini

Senin, 2 Des 2024 - 13:44 WIB