Jakarta, Dentumnews | Terkait penyakit hepatitis, selama ini masyarakat hanya mengenal virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E. Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru saja menyatakan kejadian luar biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia.
Lantas, apa perbedaan penyakit hepatitis dan hepatitis akut?
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hepatitis akut merupakan infeksi virus yang menyerang organ hati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait gejalanya, Nadia menuturkan hingga saat ini masih dalam tahap penelitian untuk membedakan hepatitis akut dengan hepatitis lainnya. Pasalnya, gejala hepatitis akut ini sama seperti hepatitis yang selama ini diketahui.
“Belum diketahui ya secara pasti, tapi hepatitis ini gejalanya seperti gejala hepatitis yang selama ini kita ketahui tapi pola penularan dan jenis virusnya masih diteliti,” kata Nadia dikutip Beritasatu.com, Rabu (4/5/2022).
Dikatakan Nadia, selama ini hanya diketahui virus hepatitis ada 5 jenis yaitu A, B, C, D, dan E yang menular melalui cerna dan melalui darah/penyakit menular seksual.
Ketika ditanya terkait kemungkinan hepatitis akut lebih berbahaya dari hepatitis lainnya, Nadia menegaskan hingga saat ini belum dapat diketahui secara pasti. Namun, katanya, hepatitis akut ini secara cepat menyebabkan kematian.
Dengan begitu, perlu kewaspadaan karena telah menyebar di 12 negara dan jumlah kasusnya sudah cukup banyak dalam waktu singkat dan belum diketahui penyebabnya.
Nadia juga mengatakan pihaknya telah meningkatkan kewaspadaan setelah WHO menyatakan kejadian luar biasa pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia.
“Gejala yang ditemukan pada pasien adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang, dan penurunan kesadaran,” kata Nadia.
Nadia menuturkan jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah, diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, serta mengalami penurunan kesadaran, segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Sejak dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan kasus hepatitis akut terus bertambah. Sedikitnya tercatat 170 kasus dilaporkan oleh 12 negara. Penyakit ini menyerang anak usia 1 bulan sampai 16 tahun.
Menurut Nadia, penyebab penyakit hepatitis akut belum diketahui sampai saat ini. Pemeriksaan laboratorium di luar negeri menunjukkan virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E, tidak ditemukan pada para pasien penyakit tersebut.
Redaksi