Krakatau Steel Akan Tambah Kepemilikan di Krakatau Posco Jadi 50%

Senin, 11 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Dentumnews | PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) membutuhkan dana sekitar US$ 4 miliar atau setara Rp 57 triliun untuk merealisasikan ekspansi produksi 10 juta ton baja pada 2025-2026.

Kebutuhan dana tersebut akan berasal dari berbagai sumber, salah satunya penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) anak usahanya, PT Krakatau Posco.

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim mengatakan, ekspansi 10 juta ton baja akan terwujud pada 2025-2026 dimana pada tahap awal KRAS akan menambah kepemilikan saham pada Krakatau Posco menjadi 50% dari 30%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Setelah tanda tangan, kami memiliki 50% saham Krakatau Posco. Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) akan dilaksanakan pada 10 Mei 2022 untuk menyetujui pengambilalihan saham Krakatau Posco,” jelas Silmy dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Senin (11/4/2022).

Baca Juga :  Sambut HUT Ke-52 Tahun, Korpri Kabupaten Tangerang Gelar Pekan Donor Darah

Dengan demikian, pengambilalihan saham tersebut sekaligus menjadi tonggak yang signifikan bagi perseroan. Sebab KRAS menguasai sebanyak 50% saham Krakatau Posco dan hal itu akan menjadi pendorong untuk merealisasikan ekspansi 10 juta ton baja ke depan.

Silmy optimistis ekspansi produksi 10 juta ton baja itu akan terwujud. Rencana ekspansi tersebut sudah berada di pipeline perseroan. Bahkan pabrik baja Hot Strip Mill 2 (HSM 2) yang belum lama ini diresmikan langsung menginvestasikan sebesar US$ 700 juta untuk cold rolling mill.

“Kita sekarang sudah mempersiapkan studi kelayakan untuk proses investasi cold rolling mill melalui Krakatau Posco,” ucapnya.

Baca Juga :  Oknum Pendamping PKH di Neglasari Diduga Tilap Dana milik KPM

Saat ini, lanjutnya, produksi baja sudah mencapai 6 juta ton. Artinya, diperlukan 4 juta ton lagi untuk memenuhi ekspansi produksi 10 juta ton. Seiring dengan itu, maka kebutuhan terhadap anggaran pun mengalami kenaikan.

“Empat juta lagi itu kebutuhan (anggarannya) sekitar US$ 4 miliar yang bersumber pertama dari cashflow Krakatau Posco, kemudian dari perbankan, lalu dari strategic investor, kita mengutamakan strategic investor seperti go public dan sebagainya,” papar Silmy.

Sumber: Investor Daily

Berita Terkait

Belanja Masalah Melalui Warung Bhabinkamtibmas.
Pemerintah Dorong Implementasi MOISS untuk Efisiensi Penggunaan Anggaran
Bersurat Ke Pengusaha Se-Banten, Apindo Lakukan Pendataan Industri Terdampak Kebijakan PGN
Kunjungan Balai Penyuluhan Pertanian di KWT Sri Wahyuni Desa Kohod Menjadi Motivasi Menuju Prestasi
Tuding Gagal Meraih Keuntungan Besar, Kades Pasanggrahan Agus Setiyantoro : Itu Tidak Benar
Kenaikan Harga Beras Dikeluhkan Pengusaha Makanan & Minuman
Harga Beras Hari Naik Hingga 16 Ribu Per Kilogram
Rupiah Layu ke Rp15.618 di Awal Pekan
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 10 Juni 2024 - 15:46 WIB

Belanja Masalah Melalui Warung Bhabinkamtibmas.

Selasa, 21 Mei 2024 - 10:09 WIB

Pemerintah Dorong Implementasi MOISS untuk Efisiensi Penggunaan Anggaran

Sabtu, 27 April 2024 - 12:10 WIB

Bersurat Ke Pengusaha Se-Banten, Apindo Lakukan Pendataan Industri Terdampak Kebijakan PGN

Kamis, 18 April 2024 - 20:56 WIB

Kunjungan Balai Penyuluhan Pertanian di KWT Sri Wahyuni Desa Kohod Menjadi Motivasi Menuju Prestasi

Kamis, 18 April 2024 - 14:38 WIB

Tuding Gagal Meraih Keuntungan Besar, Kades Pasanggrahan Agus Setiyantoro : Itu Tidak Benar

Berita Terbaru

Hukum dan Kriminal

Naas, Seorang Pria di Jayanti Ditembak Orang Tak Dikenal

Jumat, 6 Sep 2024 - 10:31 WIB

Hukum dan Kriminal

Diduga Palsukan Surat Tanah, LTS Kades Wanakerta di Amankan Polda Banten

Selasa, 3 Sep 2024 - 21:50 WIB