INFO7.ID, TANGERANG | Proyek betonisasi jalan di Kampung Tarisi, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, menuai sorotan publik. Meski baru beberapa hari rampung dikerjakan, jalan tersebut sudah tampak retak di sejumlah titik. Kondisi ini memunculkan dugaan bahwa pekerjaan proyek tidak dilakukan sesuai dengan standar teknis yang seharusnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan, beberapa bagian jalan mengalami retakan memanjang, bahkan sebagian permukaannya mulai mengelupas. Warga sekitar pun mengaku kecewa karena proyek yang diharapkan dapat memperlancar akses justru menunjukkan tanda-tanda kerusakan dini.
“Jalan ini baru dibangun tapi sudah pada retak. Kayaknya paving block bawahnya juga nggak dibongkar dulu, Kami heran kenapa bisa secepatrusak, padahal baru selesai. Kami sebagai warga berharap pembangunan dilakukan dengan kualitas yang baik,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui, proyek tersebut dikerjakan oleh CV Mahkota Karya Teladan dengan nilai anggaran hampir Rp100 juta, bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang tahun 2025.

Menanggapi hal itu, Ketua Jaringan Pemberantas Korupsi (JPK) DPW Banten, Muaslik, menyatakan pihaknya akan segera melayangkan surat resmi kepada dinas terkait untuk meminta klarifikasi serta pertanggungjawaban atas temuan di lapangan. Ia menilai adanya indikasi lemahnya pengawasan dalam proses pengerjaan proyek tersebut.
“Kami akan kirim surat ke dinas terkait untuk meminta penjelasan resmi. Fakta di lapangan menunjukkan banyak kejanggalan. Retakan ini patut diduga akibat mutu pekerjaan yang tidak sesuai standar. Kami akan kawal agar persoalan ini ditindaklanjuti,” tegas Muaslik.
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, pihak yang diduga sebagai pemborong proyek hanya membalas singkat dengan ucapan, “Terima kasih atas informasinya,” dan mengaku akan melakukan komunikasi lebih lanjut dalam waktu dekat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana proyek maupun dinas terkait belum memberikan keterangan resmi. Publik kini mempertanyakan kualitas pekerjaan, transparansi penggunaan anggaran, serta tanggung jawab pelaksana proyek mengingat jalan yang baru dibangun sudah mengalami kerusakan dalam waktu singkat.
Penulis : Mul






