Tangerang, Info7.id | Isu-isu yang berkaitan dengan Laut China Selatan dalam beberapa tahun terakhir jadi topik hangat untuk dibincangkan.
Dengan adanya pengakuan sepihak yang dilayangkan Beijing mengenai Laut China Selatan jadi alasannya.
Khusus di kawasan ASEAN sendiri, klaim sepihak China itu telah mencederai kedaulatan banyak negara seperti Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengakuan teritorial secara sepihak yang dilayangkan China ini menjadi permasalahan serius.
Apalagi pengakuan China di Laut China Selatan yang sudah diputus tak sah itu seolah tidak dihiraukan Beijing.
China bahkan beberapa kali sempat mengirim penjaga pantainya untuk mengganggu teritorial negara lain yang diklaimnya.
Pengakuan sepihak China ini didasarkan pada Nine Dash Line atau sembilan garis putus-putus.
Kekuatan militer China yang sangat besar tentunya menjadi ‘ancaman’ tersendiri.
Mengingat negara-negara di ASEAN yang berurusan soal Laut China Selatan masih belum ada yang punya alutsista canggih macam J-20 yang dimiliki Beijing.
Sehingga tak heran apabila media Malaysia mulai mempertanyakan kesiapan Kuala Lumpur dalam menghalau gangguan China.
Dikutip Dentumnews.com dari Defence Secruity Asia, tahun lalu, China mengirim pesawat untuk mengganggu Zona Maritim Malaysia.
Gangguan yang dilayangkan China ke Malaysia ini terjadi pada 31 Mei 2021 silam.
Berbagai pesawat China dikirimkan Beijing untuk mengganggu teritorial Malaysia.Sehingga media Malaysia tanyakan kesiapan TUDM dalam menghalau gangguan China.“Pada 31 Mei tahun lalu China hanya mengirimkan pesawat angkutnya yaitu Y-20 dan Ilyushin-76 ke Malaysian Maritime Zone (ZMM),
maka RMAF perlu bersiap karena setelah ini kemungkinan akan menghadapi pesawat J-20 di Laut Cina Selatan.” lanjutnya.
Saat menghalau pesawat yang dikirim China, Malaysia menerbangkan jet tempur jenis Hawk miliknya.
Pada saat itu jet tempur Hawk milik TUDM itu bisa menghalau pesawat yang dikirim China ke Malaysia.
Akan tetapi bagaimana jadinya jika China mengerahkan jet tempur siluman macam J-20?
“Jika Hawk kita bisa mencegat pesawat angkut Y-20 dan Ilyushin-76 dalam insiden 31 Mei,
bagaimana jika kita harus berhadapan dengan pesawat generasi kelima dan paling modern China, J-20 Mighty Dragon” tulis Defence Security Asia.
Defence Security Asia melaporkan jika China telah melakukan serangkaian latihan militer dengan menggunakan J-20 Mighty Dragon.
Dan hal itu tentunya patut diwaspadai oleh pihak Malaysia di Laut China Selatan.
“Laporan tentang kehadiran J-20 di Laut Cina Selatan juga mengikuti laporan media China tentang latihan pemboman di lokasi yang tidak disebutkan namanya di Laut China Selatan yang dilakukan oleh pembom terbaru negara itu, H-6J.” terang Defence Security Asia.
“Pembom juga menjatuhkan ranjau darat selama latihan, yang kemungkinan menunjukkan skenario upaya China untuk merebut sebuah pulau atau kawanan di Laut China Selatan atau Taiwan.” tambahnya.
Sebagai informasi tambahan, J-20 merupakan jet tempur yang diklaim masuk ke dalam generasi kelima.Sehingga J-20 jadi jet tempur siluman pertama buatan China yang punya kemampuan siluman.***