INFO7.ID, Tangerang | Suasana di Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, mendadak heboh usai pelaksanaan Reses ke-1 Anggota DPRD Kota Tangerang dari Partai Nasdem, H. Jusman Said. Alih-alih menjadi ajang menyerap aspirasi masyarakat, acara tersebut justru menuai sorotan tajam dari warga sekitar. Pasalnya, reses yang digelar 14-15 Oktober lalu itu hanya dihadiri kerabat dekat, sanak saudara, dan segelintir warga terundang saja. Sementara, warga yang tinggal persis di lokasi acara justru merasa terabaikan.
“Saya di sini warga Kelurahan Cimone, tiba-tiba ada acara di depan rumah saya. Katanya reses anggota dewan, kok saya nggak tahu, nggak ada undangan? Nggak ada sosialisasi, nggak ada pemberitahuan dari RT atau RW. Katanya mau dengar aspirasi masyarakat, tapi masyarakatnya sendiri nggak diundang,” ujar H. Beny (60) dengan nada kecewa.
Lebih lanjut, Beny mengaku kecewa karena bahkan Ketua RT di lingkungannya hanya berstatus tamu undangan, bukan penyelenggara bersama. “RT aja cuma diundang, yang undang dari RT 07. Baru kali ini saya lihat reses dewan dibagi snack doang, dipanggil satu-satu, yang diundang cuma orang dekat dia saja. Warga sekitar malah nggak dianggap. Sungguh terlalu!” tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Senada dengan Beny, Suhandi (45), warga yang rumahnya persis di depan lokasi acara, juga menyampaikan kekecewaannya. “Saya merasa terganggu dan tidak dihargai. Acara persis di depan rumah saya, undangan nggak ada, pemberitahuan juga nggak ada. Masa gitu sikap dewan yang katanya wakil rakyat? Kalau cuma untuk golongan dan kerabatnya saja, buat apa dipilih?” tegas Suhandi.
Pantauan di lokasi, hingga acara berakhir, hanya kerabat, keluarga dekat, dan warga tertentu yang menerima undangan saja yang bisa masuk dan mengikuti acara reses tersebut. Warga lainnya hanya bisa menonton dari kejauhan, tanpa kesempatan menyampaikan aspirasi atau bahkan sekadar bertatap muka dengan anggota dewan.
Fenomena ini sontak menuai reaksi keras di media sosial dan grup-grup warga. Banyak yang mempertanyakan transparansi dan niat tulus anggota dewan dalam menjalankan tugas resesnya.
“Reses kok kayak arisan keluarga, bukan dengar aspirasi warga. Jangan-jangan nanti calegnya juga dari keluarga sendiri,” tulis salah satu warga di grup WhatsApp RT.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi dari H. Jusman Said maupun pihak Partai Nasdem terkait polemik ini. Warga berharap, ke depan pelaksanaan reses benar-benar berpihak pada masyarakat, bukan hanya ajang kumpul keluarga dan kerabat.(JACK)






