INFO7.ID, TANGERANG | Rasa duka dan solidaritas tergambar di wajah puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Salembaran 2 di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Kamis (07/11/2024) pagi itu, mereka turun ke jalan, menyuarakan keprihatinan atas nasib rekan mereka, Alika, siswi kelas 3 yang terluka parah setelah terlindas truk tanah yang melintas di luar jam operasional.
Didampingi guru-guru mereka, para siswa mengangkat poster bertuliskan, “Jam Operasional Truk Tambang Mulai dari Pukul 22:00 WIB, hingga Pukul 05:00 WIB, stop di jam kerja.” Mereka berharap pemerintah dan pengelola truk tambang mendengarkan suara mereka agar peraturan jam operasional benar-benar ditegakkan demi keselamatan anak-anak sekolah.
Guru SDN Salembaran 2, Fajar, yang turut hadir dalam aksi tersebut, menjelaskan bahwa protes ini adalah bentuk keprihatinan dan kekhawatiran bersama terhadap meningkatnya insiden kecelakaan di sekitar sekolah. “Anak-anak jadi resah dan takut saat pergi ke sekolah karena lalu lalang truk di luar jam yang seharusnya,” kata Fajar. “Kami ingin agar pemerintah dan pengelola truk bertindak tegas agar keselamatan siswa terjamin,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Fajar juga menyampaikan bahwa pihak sekolah tidak akan tinggal diam jika truk tanah masih beroperasi di luar jam yang ditetapkan. “Sudah sering kami lihat truk ini didemo, tapi mereka tetap melanggar. Jika tak ada perubahan, kami akan menggelar aksi yang lebih besar lagi,” tegasnya.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Kosambi, Romli Sahib, menyampaikan dukungan penuh dan rasa duka mendalam atas kejadian ini. “Kami mengutuk keras truk yang beroperasi di luar jam. Semoga kejadian ini menggugah semua pihak agar lebih peduli dengan keselamatan anak-anak,” ujarnya.
Aksi damai ini berdampak besar: beberapa truk mengalami kerusakan berat, dan jalan raya Salembaran menuju Dadap sempat macet total akibat blokade warga yang mendukung aksi siswa SDN Salembaran 2.