Dapat Ancaman Dari Orang Mengaku Dekat dengan KSP, Warga Ambarawa Mengadu ke Media

Jumat, 17 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ambarawa, Info7.id  | Seorang warga Ambarawa Jawa Tengah berinisial AP mendapat ancaman oleh seseorang yang mengaku kenal dengan Muldoko dan Sofyan Djalil (Staff Kepresidenan). Kamis, 16 Juni 2022.

PD dalam ancamannya, ia menyampaikan bahwa AP tidak akan pernah bisa lagi memeluk anak dan isterinya, tamatlah riwayat AP, serta banyak lagi ancaman yang dilontarkan PD kepada AP.

AP dianggap oleh PD telah wanprestasi terkait SPK pengurusan tanah dan dokumennya, AP dianggap menipu PD dengan dalih tidak ada proses pengeringan/perubahan status tanah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, AP dianggap tetap meminta biaya dan tidak menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas, serta tidak pernah hadir memenuhi undangan dari PD.

Menurut AP, dirinya sebelum melakukan pekerjaan sebagai pelayanan jasa yang dilakukan, ia meminta perubahan perjanjian didepan Notaris dan para saksi pada tanggal 15 Desember 2021.

Pekerjaan yang dilakukan bukan pengeringan karena tanah tersebut sudah kering, tetapi izin Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR). Namun dengan berjalannya waktu perjanjian tersebut tidak diubah oleh Notaris.

“Saya memiliki bukti pada saat saya meminta direnvoi oleh Notarisnya dan sempat ditulis tangan (ditambahkan) dahulu, sehingga saya pun meminta izin untuk mengambil gambar dengan cara memfotonya didepan Notaris, tetapi setelah terbit salinan akta perjanjian tidak dicantumkan KKPR nya,” Ungkap AP.

Baca Juga :  Penahanan Direktur PT EPP, SYM, dalam Kasus Dugaan Korupsi di Tangerang Selatan

Sementara itu, ia sudah mengirimkan surat ke notaris tanggal 27 Mei 2022 perihal salinan akta pelaksanaan jasa pengurusan perizinan dan perubahan akta No. 03 perjanjian yang disaksikan para saksi pada tanggal 15 Desember 2021 pada pasal 03 mengenai biaya jasa pengurusan dan perizinan yang telah direnvoi oleh notaris dengan menambahkan KKPR, akan tetapi sampai saat ini tidak pernah ia terima.

“Saya merasa resah dengan ancaman yang saya terima, saya pun kecewa pada Notaris, pada saat saya berkomunikasi dengannya dan menanyakan kenapa tidak ada kata KKPR, ia hanya menjawab bahwa dirinya diperintahkan oleh PD, dengan dalih sesuai dengan kwitansi yang diterima PD dari saya,” Paparnya.

Guna mendapatkan informasi lebih lanjut, Awak Media mendatangi kantor Notaris KKR, SH., M.Kn yang membuat akta perjanjian tersebut yang beralamat di Perumahan Bukit Asri Jln. Bukit Sri Gading No. 2 RT/RW 10/IX, Desa Lerep, Kecamatan  Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Kamis 16 Juni 2022.

Baca Juga :  Pertanyakan JPU, Advokat Asal Mataram Bingung Saksi di Sidang Lanjutan Tidak Mengenal Terdakwa Kasto

Namun, Notaris bersangkutan tidak berada di kantor dan hanya diterima oleh staff yang menyampaikan bahwa ibu notaris sedang tidak ada ditempat, beliau sedang rapat diluar kantor dan pulang sekitar 16.00-16.30 WIB.

Setelah mengisi buku tamu, Awak Media mencoba menunggu diluar area perumahan, tapi saat Awak Media kembali ke kantornya, pada waktu itu kantor Notaris sudah tutup.

Dihubungi via telepon selluler, Notaris mempertanyakan hak Awak Media apa untuk mewawancarainya, karena apa yang ditanyakan Awak Media itu urusan antara PD dan AP.

Tidak lama berselang, setelah Awak Media selesai berbicara via telepon selluler, PD menghubungi Awak Media untuk memperingatkan secara tegas untuk menyingkir dan tidak boleh ikut campur masalah tersebut.

Selain PD, Awak Media juga mendapat telepon dari seseorang berinisial HP yang mengaku dari Media Tribun Rakyat yang menyampaikan bahwa Awak Media merupakan wartawan Gali (bajingan-red) dan menuduh Awak Media mengancam dalam melakukan wawancara kepada Notaris.

(RED)

Source : Penajournalis.com

Berita Terkait

Penahanan Mantan Staf Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel dalam Kasus Dugaan Korupsi
Penahanan Tersangka Korupsi Pengelolaan Sampah di Tangerang Selatan
Penangkapan DPO Kasus Korupsi Bantuan Block Grant di Serang
Skandal Izin Lokasi: DPMPTSP Tangerang Diduga Salahgunakan Wewenang, 841 Titik di Laut Jadi Sorotan!
Kejaksaan Tinggi Banten Tahan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Terkait Dugaan Korupsi Pengelolaan Sampah
Penahanan Direktur PT EPP, SYM, dalam Kasus Dugaan Korupsi di Tangerang Selatan
Pengadilan Tinggi Bandung Bebaskan Mafia Tanah terkait Pemalsuan, Ko bisa?
Pukat UGM Dukung Pengembalian Berkas Perkara Pagar Laut Oleh Kejagung ke Bareskrim Polri
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 17:58 WIB

Penahanan Mantan Staf Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel dalam Kasus Dugaan Korupsi

Rabu, 16 April 2025 - 18:49 WIB

Penahanan Tersangka Korupsi Pengelolaan Sampah di Tangerang Selatan

Rabu, 16 April 2025 - 18:41 WIB

Penangkapan DPO Kasus Korupsi Bantuan Block Grant di Serang

Rabu, 16 April 2025 - 12:31 WIB

Skandal Izin Lokasi: DPMPTSP Tangerang Diduga Salahgunakan Wewenang, 841 Titik di Laut Jadi Sorotan!

Selasa, 15 April 2025 - 16:34 WIB

Kejaksaan Tinggi Banten Tahan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Terkait Dugaan Korupsi Pengelolaan Sampah

Berita Terbaru

Pemerintahan

Proyek Paping Blok Kantor Desa Sumur Bandung Diduga Asal Jadi

Jumat, 25 Apr 2025 - 01:06 WIB

Politik

Tia Rahmania Menang Gugatan Pileg: Terima Kasih PN Jakpus

Minggu, 20 Apr 2025 - 12:38 WIB