Beijing, Info7.id | Hingga hari Jumat (25/3/2022), pencarian kotak hitam kedua dari pesawat Boeing 737-800 milik maskapai China Eastern yang jatuh di lokasi kecelakaan dekat desa Molang, kabupaten Tengxian, wilayah otonomi Guangxi, Tiongkok pada Senin (21/3/2022) lalu, belum membawa hasil. Untuk itu, tim akan menggali area inti lokasi kecelakaan dalam upaya menemukan kotak hitam kedua.
Sementara itu kotak hitam pertama berupa perekam suara kokpit, yang ditemukan pada hari Rabu (23/3/2022) di dekat titik pesawat menabrak lereng gunung, dan telah dikirim ke laboratorium di Beijing untuk decoding dan analisis.
Selain menemukan kotak hitam pertama, tim juga mendapatkan jaringan manusia di lokasi pencarian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berencana untuk menggali area inti dari lokasi kecelakaan dalam upaya menemukan kotak hitam lainnya,” kata Zhu Tao, kepala Administrasi Penerbangan Sipil dari kantor keselamatan penerbangan Tiongkok.
Tim pencari sedang melakukan upaya terbaik untuk menemukan perekam data penerbangan pesawat, katanya, karena informasi di dalamnya akan memberikan petunjuk penting tentang penyebab kecelakaan itu.
Sebagaimana disyaratkan oleh standar internasional, laporan awal dalam bahasa Cina dan Inggris tentang kecelakaan tragis itu harus dikirim ke Organisasi Penerbangan Sipil Internasional dalam waktu 30 hari setelah kecelakaan itu, kata Mao Yanfeng, direktur badan investigasi bencana CAAC.
Penerbangan China Eastern MU5735 meninggalkan Kunming, ibu kota provinsi Yunnan, pada pukul 13:11 Senin dengan 132 orang di dalamnya dan dijadwalkan tiba di Guangzhou, provinsi Guangdong, pada pukul 15:05. Pengendali lalu lintas udara kehilangan jejak pesawat di atas Wuzhou pada pukul 14:21.
Pesawat China Eastern ini membawa 123 penumpang dan sembilan awak pesawat.