Laskar Pasundan Kritik Balemu Massage: Seragam Pelajar Bukan Alat Promosi!

Rabu, 16 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar ilustrasi pekerja massage mengunakan seragam sekolah. Sumber gambar google.

Gambar ilustrasi pekerja massage mengunakan seragam sekolah. Sumber gambar google.

INFO7.ID, TANGERANG | Dunia pendidikan kembali tercoreng oleh dugaan pelanggaran etika yang dilakukan oleh salah satu tempat usaha di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Balemu Massage menjadi sorotan setelah dalam perayaan ulang tahunnya, para terapisnya diduga diminta mengenakan pakaian menyerupai seragam siswi SMA. Aksi ini memicu kemarahan publik karena dianggap melecehkan simbol pendidikan.

Ketua Laskar Pasundan Indonesia DPW Provinsi Banten, Mansyur, mengecam keras dugaan tersebut. Ia menyebut seragam pelajar sebagai lambang kehormatan dan perjuangan akademik, bukan kostum sensual untuk menarik perhatian konsumen. “Ini bukan kreativitas, ini manipulasi. Seragam pelajar tidak seharusnya dijadikan alat promosi murahan,” tegasnya, Rabu 16 April 2025.

Baca Juga :  Antar Keluarga Berangkat Haji Handphone Kecopetan di Area Masjid Al-Amzad Kabupaten Tangerang

Menurutnya, dunia usaha semestinya bertumbuh selaras dengan nilai moral dan sosial, bukan justru menjadikan citra pelajar sebagai objek komersial. “Mengemas imajinasi sensual dalam simbol pendidikan adalah bentuk pengkhianatan terhadap nilai bangsa,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mansyur mendesak Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, dan Satpol PP Kabupaten Tangerang untuk segera memanggil serta mengevaluasi operasional Balemu Massage. Ia menilai bahwa ketegasan sangat diperlukan agar kejadian serupa tidak berulang. “Jika kita diam hari ini, kita sedang memberi ruang bagi kegilaan yang lebih besar di masa depan,” ucapnya.

Baca Juga :  Geger! Dua Operator Desa di Tangerang Tersangka Korupsi Dana Desa Miliaran Rupiah!

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Pariwisata belum memberikan tanggapan resmi. Namun tekanan dari masyarakat terus menguat, menuntut langkah tegas untuk menjaga martabat pendidikan dari arus komersialisasi yang tak beretika.

Penulis : Mul

Berita Terkait

Sindikat Lobster Rp12,5 Miliar Digulung Polres Tangsel, Truk Modifikasi Jadi Kedok
Diduga Telat Bayar Setoran Bulanan ke Koordinator Obat, Pengedar Obat Keras Daftar G Diculik APH dan Dibawa ke Rumah Koordinator Obat
Parkiran Transporter di Sindang Jaya Diduga Jadi Lokasi Solar Oplosan
Polsek Mauk Tangkap 5 Pelaku Pemerkosaan Anak di Bawah Umur
Dua Sekuriti PT GRS Diamankan, Polisi Kejar Oknum Ormas dan Diduga Brimob Usai Pengeroyokan Wartawan
Polsek Pinang Amankan Dua Spesialis Curanmor, Kunci T dan 10 Motor Disita
Mafia Tanah Marak, Warga Tuntut Pembubaran BPN Kabupaten Tangerang
BPN, Kepemilikan Tanah di Desa Ranca Buaya: Warkah M23 Dinyatakan Hilang, Legalitas Sertifikat Dipertanyakan
Berita ini 182 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 22:03 WIB

Sindikat Lobster Rp12,5 Miliar Digulung Polres Tangsel, Truk Modifikasi Jadi Kedok

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:34 WIB

Diduga Telat Bayar Setoran Bulanan ke Koordinator Obat, Pengedar Obat Keras Daftar G Diculik APH dan Dibawa ke Rumah Koordinator Obat

Minggu, 5 Oktober 2025 - 23:18 WIB

Parkiran Transporter di Sindang Jaya Diduga Jadi Lokasi Solar Oplosan

Jumat, 26 September 2025 - 18:16 WIB

Polsek Mauk Tangkap 5 Pelaku Pemerkosaan Anak di Bawah Umur

Jumat, 22 Agustus 2025 - 14:07 WIB

Dua Sekuriti PT GRS Diamankan, Polisi Kejar Oknum Ormas dan Diduga Brimob Usai Pengeroyokan Wartawan

Berita Terbaru

Pembangunan

Bagai Diguncang Bumi, Proyek Betonisasi di Panongan Alami Retak

Rabu, 5 Nov 2025 - 21:02 WIB