INFO7.ID, SERANG | Tim Satreskrim Polres Serang bergerak cepat dengan mengamankan dua oknum sekuriti PT Genesis Regeneration Smelting (GRS), pabrik pengolahan timah di Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Kamis (21/8/2025).
Kedua sekuriti berinisial KA dan BA diamankan karena diduga terlibat pengeroyokan terhadap wartawan dan pegawai Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat melaksanakan tugas penutupan perusahaan yang diketahui melakukan pencemaran lingkungan.
“Sudah kami amankan dua petugas sekuriti yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap petugas Humas KLHK dan wartawan saat melaksanakan tugas,” kata Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolres menegaskan, selain kedua sekuriti, pihaknya juga memburu pelaku lain yang terlibat dalam insiden tersebut. Dugaan sementara, aksi kekerasan turut melibatkan oknum organisasi masyarakat (ormas) serta anggota Brimob yang bertugas di lingkungan perusahaan. “Untuk oknum ormas, identitasnya sudah kami kantongi dan masih dalam pengejaran. Insha Allah hari ini sudah kami tangkap,” tegasnya.
Dalam peristiwa itu, sejumlah wartawan dari berbagai media mengalami kekerasan fisik. Mereka berasal dari TribunBanten.com, Detik.com, Antara Banten, SCTV, Radar Banten, Bantennews.com, Tempo, Banten TV, Jawa Pos TV, serta fotografer Antara. Serangan terjadi saat para jurnalis meliput kunjungan Deputy Gakkum KLHK, Irjen Rizal Irawan, ke PT GRS.
Insiden bermula ketika rombongan KLHK hendak menutup kembali operasional pabrik setelah perusahaan diketahui melepas segel penyegelan yang sebelumnya dilakukan. “Kedatangan tim KLHK untuk menutup agar tidak beroperasi karena terbukti melakukan pencemaran lingkungan,” jelas Kapolres.
Kapolres menambahkan, sejak 2023 PT GRS telah diberikan peringatan terkait pencemaran lingkungan. Pada Februari 2025, petugas KLHK juga melakukan penyegelan, namun perusahaan kembali beroperasi secara ilegal sehingga tim Gakkum KLHK turun tangan untuk menghentikan aktivitas. “Namun saat tim melaksanakan penutupan, terjadi insiden pengeroyokan terhadap wartawan dan petugas humas KLHK,” ujarnya.
Dalam insiden ini sedikitnya lima orang menjadi korban, terdiri dari empat staf Humas KLHK yang berstatus PNS dan anggota Polri yang diperbantukan, serta satu wartawan.
Sementara itu, Kabid Propam Polda Banten Kombes Murwoto ketika dikonfirmasi mengenai dugaan keterlibatan oknum Brimob menegaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Masih kita selidiki. Semua keterangan, rekaman video yang viral maupun CCTV akan kami periksa,” ujarnya singkat.
Editor : Mul






